Rabu, 14 Mei 2014

3 Hari di Kota Padang

Demi untuk mempersiapkan diri pada malam jumat, tepatnya tanggal 8 Mei 2014 saya tidak tidur sama sekali. Hingga pada akhirnya sampai pukul 02.30 dini hari, atas nama Forepna IPB saya berangkat menuju bandara. Meski halangan dan rintangan banyak menghampiri tapi pada akhirnya sampai juga di bandara Soekarno-Hatta. J
Setelah menunggu 2 jam lamanya, orang yang ditunggupun datang. “Hallo mba, Wido..”. mba Wido ini salah satu anggota dari HFI (Humanitarian Forum Indonesia) yang selama ini banyak sekali membantu kegiatan Forepna termasuk yang mengajak saya ke Unand, Padang.
 
Sebelum otw
                                      
Singkat cerita, kami sampai di Padang pukul 10.00 WIB. Hotelpun menjadi tujuan utama bagi kami. Setelah puas beristirahat saya diajak ke kantor BPBD SumBar yang jaraknya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat pula. Pak Harmis, yak betul sekali, kami memulai perbincangan dengan pak Harmis. Beliau menceritakan bahwa di daerah Sumatera Barat ini memang sumbernya bencana dalam artian semua bencana ada disini. Tinggal kita (selaku warga SumBar) siap atau tidak ketika menghadapi bencana yang tidak bisa diprediksi oleh kita. Perbincangan berlangsunng lama karena bercerita ngalor, ngidul. Meskipun saya tidak begitu mengerti apa yang mereka perbincangkan, tapi setidaknya saya dapat sedikit pencerahan tentang keadaan SumBar.
di kantor BPBD Sumatera Barat
 
Perbincangan selesai dengan menyepakati besok (Sabtu, 11 Mei 2014) pihak BPBD siap menjadi pembicara dalam kegiatan workshop kebencanaan di Universitas Andalas. Dengan penuh semangat 45 pak Harmis menyetujuinya.
Keluar dari kantor BPBD, mba Wido ngajak jalan ke Pantai. “oke Mba, sekalian liat sunset” jawab saya dengan riang gembira. Sekian lama menyusuri jalan sepanjang pantai, kita menemukan tempat yang asik buat nongkrong. Lautan  yang indah ditemani sunset nan elok melengkapi suasana makan sore kita.
 
Menu makan sore
Pantai Purus, Kota Padang

Malampun telah berganti. Pagi hari yang cerah kami menuju kampus Unand. Lama perjalanan sekitar 30 menit. Acara workshop dimulai pukul 10.00 WIB. Peserta yang hadir ± 50 mahasiswa yang terdiri dari beberapa UKM, BEM, dan ER disetiap fakultas. Pembukaan oleh MC, sambutan dari ketua pelaksana dan sambutan dari Wakil Rektor 3 (Kemahasiswaan). Break untuk menikmati hidangan dan dilanjut materi oleh Ibu Kenari dan Pak Iwan dari UN OCHA yang berlangsung sekitar 1 jam. Disambung materi selanjutnya dari Pak Harmis (BPBD) mengenai  menejeman bencana dan  sistem PRB di SumBar. Begitu semangatnya Pak Harmis dalam menyampaikan materi, berharap akan adanya generasi baru untuk lebih peduli terhadap bencana di SumBar. Beliaupun berharap dengan adanya forum dipihak akademisi bisa memperkuat BPBD untuk saling berkordinasi dan mengkaji bencana-bencana yang mungkin atau diperkirakan akan terjadi.
Peserta workshop
Para Narasumber

SOMAI (Sholat, Makan, Istirahat) sampai 13.30 WIB. Kemudian dilanjut lagi dengan materi dari pihak PSB Unand. Matrei diawali dengan pemutaran film pendek tentang menejeman PRB yang dikerjakan oleh mahasiswa UGM. Kemudian dilanjut dengan penampilan foto-foto mahasiswa Unand yang KKN di Loksemawe setelah kejadian tsunami di Aceh. Mahasiswa yang megikuti KKN sebaanyak 25 orang. Mereka membantu membangun kembali rumah-rumah yang telah rusak dan melakukan berbagai hal untuk memperbaiki keadaan supaya lebih baik.
Pemutaran film dan penampilan foto-foto tersebut harapannya bisa membuka mindset mahasiswa untuk lebih peduli terhadap bencana khususnya di daerah SumBar. PSB Unand sangat mendukung terbentuknya forum baru mengenai penanggulangan bencana. Dan berharap adanya keselarasan antara forum yang akan dibentuk dengan PSB itu sendiri.
Setelah pihak dari PSB menyampaikan materi, tibalah saatnya saya untuk berbagi pengalaman tentang Forepna IPB kepada teman-teman Unand agar mereka mempunyai gambaran apa yang akan dilakukan kedepannya. Saya mengemukakan tentang sejarah singkat terbentuknya Forepna IPB, siapa yang tergabung dalam anggota Forepna, memaparkan kegiatan-kegiatan yang pernah dilaksanakan, dan memaparkan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun kepengurusan serta dokumentasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Presentasi hanya berlangsung sekitar 15 menit saja kemudian dilanjut tanya jawab. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan yang kemudian menjadi awal diskusi setelah beberapa orang mengemukakan pendapatnya mengenai forum yang akan dijalankan di Unand. Mahasiswa dan dosen (PSB dan WR 3) semuanya memberikan pendapat mereka maisng-masing. Hingga pada akhirnya WR 3 menyimpulkan bahwa beliau setuju dengan sistem yang diterapkan di IPB menganai Forepna. “Saya sangat setuju dengan program yang ada di IPB, untuk itu tidak ada salahnya kan jika di Unand pun menerapkan sistem yang seperti itu? kita ATM (Amati, Terapkan, dan Modifikasi) dari Forepna IPB boleh kan, mba?”. Saya pun menjawab dengan bangga “Boleh banget, pak! Silahkan saja..” :) 
Presentasi Forepna IPB
 
WR 3, Ketuplak dan PSB Unand

Sebenarnya di Unand sendiri sudah mempunyai emergency response di setiap fakultasnya masing-masing. UKM-UKM pun banyak yang bergerak di bidang kebencanaan. Akan tetapi mereka kerja masing-masing dan memiliki ego yang besar terhadap organisasinya masing-masing. Dulu pernah mengadakan sebah forum yanng dinamakan penanggulangan bencana Unand disingkat PB Unand untuk mempersatukan organisasi itu akan tetapi tidak berjalan dengan baik karena mereka masih mempertahankan keegoisannya.
Diskusi berjalan sampai adzan magrib tiba. Mereka baru membentuk tim formatur yang terdiri dari 6 organisasi yaitu: KSR, Mapala, Menwa, HET, BEM, dan Genta. Mereka ingin mengangkat nama yang sudah ada yaitu PB Unand, tapi sistemnya tetep mengadopsi dari Forepna IPB.
 
Saat diskusi berlangsung
Setelah selesai workshop saya diajak mba Wido bertemu dengan KSB (kelompok siaga bencana) Limau Manis yang letaknya tidak jauh dari kampus Unand. KSB ini terbentuk karena pada tahun 2011 lalu terjadi banjir bandang, banyak rumah yang terbawa arus. Setelah kejadian tersebut maka terbentuklah KSB Limau Manis yang dipelopori oleh warga Limau Manis dengan anggota sukarela (siapa saja boleh ikut). Pada tahun 2012, KSB Limau Manis diresmikan oleh BPBD SumBar dan menjadi satu-satunya KSB yang masih aktif sampai saat ini. Walaupun KSB Limau Manis belum memiliki peralatan resque yang mencukupi akan tetapi semangat mereka menjadi seorang relawan tetap berkobar. Mereka terjun langsung setiap ada bencana bahkan sampai terjun langsung keluar daerahnya. Peralatan ketika tanggap darurat seadanya, terkadang hanya membawa diri saja.
Selama ini pihak KSB Limau Manis tidak mengetahui bahwa di Unand terdapat organisasi Penanggulangan Bencana dan dari pihak Unandnya sendiri khususnya KSR pun tidak mengetahui bahwa di desa Limau Manis terdapat KSB. Pada saat kumpul dengan KSB, mba Wido menyampaikan bahwa akan diadakan pertemuan antara KSB dan pihak Unand khususnya mahasiswa dan PSB nya. Tujuannya agar kedua kelompok ini bisa berkolaborasi dan terkoordinasi dalam menanggulangi bencana. Karena sayang sekali jika kedua organisasi yang telah ada tidak dimanfaatkan dengan baik.


Saya sangat mengapresiasi bapak-bapak yang terlibat menjadi anggota KSB Limau Manis yang begitu semangatnya dalam menanggulangi bencana.  mnejadi motivasi tersendiri bagi saya setelah melihat wajah-wajah mereka yang tak pernah putus asa. Selesai pertemuan dengan KSB Limau Manis kami kembali ke hotel.
Singkat ceriita lagi, pagipun telah tiba. Hari terakhir bagi saya untuk menginjakkan kaki di Kota Padang. Hari terakhir ini saya manfaatkan untuk berwisata kuliner dan wisata sejarah. Oleh-oleh telah didapat, tempat sejarah udah dikunjungi meskipun hanya ke Monumen Korban Gempa 2009 tai tak apalah. Daripada tidak sama sekali. 
Monumen Korban Gempa 2009
 
Satu hal yang menurut saya sangat unik sekali adalah angkot. Angkot disana sangat berwarna warni, mulai dari merah, putih, ungu, orange, biru muda, biru tua, dan kuning yang semuanya itu penuh dengan stiker yang ditempel disetiap penjuru mobil. Dan yang paling unik lagi adalah, setiap angkot itu pasti play music yang gak nanggung-nanggung kencengnya. “kalo disini mba, angkot yang musiknya paling kenceng itu yang paling disukai sama penumpang”. Kata supir taksi yang saya tumpangi.
Baru kita mencoba naik angkot yang unik itu setelah mendapatkan oleh-oleh. Memang ada bedanya dengan angkot yang ada di Bogor. Angkot di Padang lajunya lebih kenceng dari angkot Bogor. Ya iyalah... orang di Padang jalan lebar tanpa tanpa hambatan, paling macet di lampu merah doang.. J
Saatnya say good bye Padang, terbang ke Jakarta pukul 10.30 WIB. Akhirnya kembali lagi ke Bogor dengan selamat... 

Jumat, 25 April 2014


Kenalkan lagi aku tentang Cinta

Jatuh Cinta
apa itu jatuh cinta?
serasa mendengar kata-kata baru lagi setelah sekian tahun merasa mati rasa.

Perlahan rasa itu muncul lagi setelah munculnya seseorang. Entah dalam bentuk apa rasa itu datang akupun tak tau. Cukup kenal dekat dengannya itu sudah cukup bagiku. Aku tak berharap banyak karena aku takut gak akan kesampean.. (sedih banget yak....)
Semoga suatu saat akan terungkap dengan sendirinya..
Aku akan lebih berhati-hati denga yang namanya cinta karena aku takut jatuh lagi seperti dulu.
Cukup hatiku yang tau tentang perasaan yang entah namanya ini. Untukmu yang selalu membuat aku tersenyum, semoga tetap menjadi kamu yang aku kenal..
Salam hangat serta cinta...

Minggu, 26 Januari 2014

Semester baru, Amanah baru




Entah apa yang harus aku ucapkan. Semua berjalan tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Sulit mempercayai ini semua, dan berat untuk menjalankan amanah ini. Dengan menyadari adanya kekurangan pada diri saya membuat saya semakin tak berdaya. Akankah semua ini berjalan dengan semestinya? Semoga saja..

Tidak adakah yang lebih pantas menerima ini selain diriku? Apa benar hanya aku satu-satunya orang yang dapat dipercaya untuk menerima amanah ini? Hhmmm menghela nafas panjang tidak cukup untuk menyesali ini. Mungkin inilah yang disebut dengan kepercayaan. Mereka percaya padaku walaupun aku sendiri tidak mempercayainya.

Aku hanyalah manusia biasa yang selalu khilaf akan kesalahan. Tapi dengan adanya kalian semua semoga kekhilafanku tidak menyebabkan kalian menyesal dengan apa yang telah kalian pilih. Mungkin kalian harus mencegah sebelum aku bertindak bodoh.
YA aku akan mencoba semampu jiwa dan ragaku untuk menjadi yang baik untuk kalian semua. Dukungan dari kalian akan selalu saya tunggu demi keberhasilan dan cita-cita kita bersama.

^Love S^